CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 06 Januari 2011

aku tak rela melepasnya

andaikan saja kau mau mengerti
tentang perasaanku selama ini
yang tak menginginkan kamu trus merasa
hati dipenuhi rasa curiga

coba kau pahami keadaanku
ku hanya menguji kesabaranmu
ternyata kau tlah salah menilaiku
kau tinggalkanku untuk cinta yang baru


sesungguhnya aku tak rela
melihat kau dengannya
sungguh hati terluka

cukup puas kau buat diriku
merasakan cemburu
kembalilah padaku

bukan ku menarik ulur hatimu
salahkah jika ku mengharapkanmu
ku tahu hatimu hanya untukku
kau bersamanya pelarian semata


andaikan saja kau mau mengerti

Jumat, 23 Oktober 2009

aku cinta dia

Aku Cinta Dia
Hari itu adalah hari yang terindah di bulan Agustus. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 15.00 WIB. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, hari itu aku membeli lauk pauk.. Tempat yang kutuju memang lumayan jauh dari rumahku. ku kayuh pelan-pelan sepeda yang kukendarai , sampailah aku melewati sebuah gang yang hanya terdiri tak lebih dari sepuluh rumah dan terdapat sebuah lapangan sepak bola. Dan kulihat banyak orang yang nongkrong di sebuah pos kamling yang berada di ujung gang kecil tersebut. Salah satu dari sekian orang yang nongkrong di situ ada seorang cowok yang menarik perhatianku. Dia selalu tersenyum dan memiliki bulu mata yang menurutku indah dan lentik.
“Tuhan. Di mana rumahnya, siapakah namanya?.“ gumamku.
Dia menatapku, dengan cepat aku melengos supaya dia tidak tahu kalau sejak tadi aku memperhatikannya.
Aku pun bergegas untuk membeli lauk pauk untuk makan malam. Beberapa saat kemudian, aku pun kembali melewati jalan tersebut dengan harapan bisa melihatnya lagi. Di depan sebuah lapangan sepak bola terdapat sebuah warnet.
“Bagaimana kalu aku ngenet dulu, sudah lama aku tidak ngecek web blogku ??!!” gumamku.
Kuparkirkan sepedaku di tempat parkir warnet. Setelah itu, aku memasuki ruang komputer kosong tepatnya di KBU no.8. Tiba-tiba terdengar olehku seorang cowok memanggilku dari ruang komputer sebelah yang hanya dibatasi oleh tripleks.
“Kamu penggemar berat Ungu, ya??!!!.” ucapnya sambil melirik window yang ku buka.
“Aku bukan penggemar berat Ungu.” Ucapku seraya memandangnya.
“ Oh My God, dia kan cowok yang tadi, dia ramah juga, Tuhan terima kasih!?.” gumamku.
“ Oh… ya, Namaku Alexander Firmanta AL-Huda, panggil saja Firman biar tambah akrab.”ucap Firman seraya menjabat tanganku dan tersenyum simpul.
“Aku Nafiezza Hana Nasution panggil saja Hana. Senang berkenalan denganmu.”
Beberapa waktu kemudian, kulihat waktu menunjukkan pukul 06.40 WIB. Di tengah perjalanan ke sekolah, aku tidak sengaja berpapasan dengan Firman di gang dekat lapangan.
“Nyah, cepetan berangkat sekolah, bukankah sekolahmu jauh!!?”
“Ya, kamu duluan saja, aku masih nungguin teman nih!.”
Beberapa saat kemudian, kami sampai, kebetulan hari ini, jam pertama selalu diisi oleh guru termuda di SMP TARUNA BAKTI – sekolahku tercinta, Pak David. Guru bahasa jepang yang TOP banget.
Tiba-tiba, sesosok pria muda berusia 20-an memasuki ruang kelasku. Sebelum pria muda itu masuk, suasana kelasku agak rame, banyak hiruk pikuk yang terjadi. Seketika itu juga, seluruh siswa-siswi terdiam. Tak pernah kulihat mereka bisa setampan itu. Mungkin mereka penasaran dengan pria muda flamboyan mirip Russel Miracle – kandidat The Master Season 4.
“Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…!” sapanya ramah.
“Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh !” sahut seluruh anggota kelas. Murid-murid cewek kelihatan terpana, sedangkan murid-murid cowok kelihatan sirik. Mungkin karena jarang ada guru setampan itu memasuki kelasku.
“ Ada pepatah mengatakan tak kenal makanya tak sayang. Maka dari itu perkenalkan nama saya Nataka Rahman Al Faqih, saya pengganti Pak David, untuk sementara waktu karena belia study banding di luar kota” ucapnya ramah sambil tersenyum.
“Kak, rumahnya mana?.” tanya Nayla dengan antusias sambil sedikit cengengesan.
“Rumah saja di Mangunsari, belakangnya Liur Fm.”
“Masih kuliah atau udah kerja di SMP ini?” tambah Nayla.
“Saya masih kuliah di Unibraw jurusan sastra Jepang semester 4.”ucapnya ramah.
“Ayo ….adik-adik keluarkan buku catatan kalian, perkenalannya sudah, kalau waktu seirus ya serius. Jika waktu santai ya santai. Sekarang materi yang Pak David berikan minggu lalu apa?” ucapnya serius.
“Materinya masih sampai ucapan perkenalan dan terima kasih.” ucap Irliana yang berada di depannya meja guru dilihat dari barisan bangkuku dia paling depan.
“Kalau begitu saya akan ulang kembali materi kemarin?!”
“Hana, apa bahasa jepangnya terima kasih!.
“arigato gozaimas.”
“Bagus…!.” ucapnya seraya bertepuk tangan
Pulang sekolah, hari lumayan panas karena hari itu matahari telah meninggi sekitaran jam 11.00 WIB. Aku dan Rahma – temanku, pulang sekolah. Kami melewati kompleks RS Gita Husada. Kami berhenti di depan sebuah wartel di sekitar rumah sakit, untuk menunggu Firman pulang, karena Rahma penasaran sekali dengan cowok yang sangat aku bangga-banggakan. Kebetulan, di depat wartel itu ada rumah besar, yang memelihara lutung jawa yang senantiasa berteriak-teriak bila ada orang. Otomatis, kami mendapat hiburan gratis.
“Han, bagaimana kalau kita lihat lutung itu sambil nunggu Firman ?? luamyan tontonan gratis.”
“Okey.”
Kira-kira 15 menit kami menunggu, tiba-tiba dari kejauhan aku melihatnya dengan selalu tersenyum dan tertawa berbicara dengan seorang temannya.
“Itu tuh, itu! Yang pake jaket abu-abu & hitam!” seruku sambil menunjuk Firman yang tengah mengayuh sepeda. Aku pun langsung berbalik dan buru-buru pergi.
“OK!” seruh Rahma. Dia tampak mengamati Firman yang kelihatan cuek aja. Rahma juka tak begitu peduli. Rahma lalu memalingkan muka, dan melaju pergi.
Selang beberapa saat kemudian, aku mengetahui Firman dari belakang tergesa-gesa melewatiku. Aku heran,”kenapa dia jadi seperti itu !!?.”gumamku
“Fir, dari mana?.”
“Kamu enggak perlu tahu!.”
“Itu yang kamu bawa? Kok pakai disembunyikan segala?”
“Udah enggak penting!”
Dengan kegesitan dan kecepatanku, kurebut kotak yang dibawa Firman. Tiba-tiba aku terkejut melihat bungkusan yang berisi 2 buah replika bintang dan sebuah lukisan manga.
“Jangan marah!” Mungkin ini tiba-tiba, tapi benar aku suka sama kamu dari awal kita ketemu.”
Aku hanya diam tanpa kata.
“Han, maukah kamu jadi pacarku? Jika kamu mau terima aku, kamu ambil kedua barang ini dan jika kamu tolak ini ada korek api kamu bakar kotak ini beserta isinya.”
“Aku mau….., tapi kamu janji jangan pernah membuatku marah.”
“Beneran, iya aku janji tidak akan membuatmu marah dan jengkel.”
“Aku mau semua hal, yang ada di kotak itu.”
“Thanks ya, Han!.”
“Han, aku punya puisi indah buat kamu, dengerin ya…”

Ada suruhan
Entah nafsu atau hari nurani
Di lembah penantian
Permintaan pulang
Mengembalikan buntulan cinta
Bila telah habis
Izinkan Aku memungut buih
Membelai bayang
Menikmati senyummu sekarang…!
Bukan tangis dan air mata
Katakanlah padaku
Kau nomor satu
Kau yang terbaik
Dan hanya kesetiaan yang akan kuperjuangkan

cerita tragis cinta pertamaku

CERITA TRAGIS
CINTA PERTAMAKU

Hari ini adalah hari ke-20 pada bulan Oktober, tepatnya di hari Selasa, dan pertama kalinya aku belajar renang. Saatnya bagi siswa siswi SMP Taruna Bhakti untuk mengikuti ekstrakurikuler renang. Di sekolah, aku sepakatan sama teman-temanku untuk berangkat bersama ke kolam renang pukul 3 sore. Kami janjian untuk berkumpul dan berangkat dari rumahku.
Sebelumnya, perkenalkan, aku adalah Erdhio Kusuma Wijaya, dan biasa disapa Erdhio. Aku adalah siswa kelas 9 G, SMP Taruna Bhakti.
Sore ini, sekitar pukul 14.15, ketiga temanku – Dody, Anda, dan Nurkholis sudah siap di halaman rumahku dengan sepeda motornya masing-masing.
“Brother, ayo kita berangkat !” ucap Andra yang kelihatan sudah tak sabar.
“Okey, Sob” ucapku, Dody, dan Nurkholis kompak.
Kami berjalan beriring-iringan dengan penuh semangat dan suka ria. Pakaian renang sudah kami persiapkan dari rumah.
Pak Wahono, guru olahraga kami menyuruh kami berkumpul.
“Anak-anak sebelum mulai berenang ktia harus mengadakan pemanasan dulu. Tujuannya agar otot-otot kita tidak kaku”
“Apakah berbahaya jika otot kaku, Pak?” tanya Andra.
“Betul tanpa pemanasan, otot bisa kejang-kejang/kram. Kitapun jadi tidak bergerak akibatnya kita bisa tenggelam.”
“Dalam belajar renang, kita harus tenang, jangan takut tenggelam. Usahakan agar segera dapat menguasai salah satu gaya renang.”
“Gaya renang itu kan macam-macam” kata Andra yang sudah tak sabar turun ke air.
“Betul, ada gaya katak, punggung, kupu-kupu, dan gaya bebas.”
Beberapa saat kemudian setelah menerima penjelasan dari Pak Wahono membimbing kami satu per satu penuh kesabaran.
Tanpa mengenal lelah, kami terus belajar dan belajar. Walaupun belum menguasai benar, kami terus berusaha.
“Ah, ternyata berenang itu sangat menyenangkan.” Gumamku dalam hati.
Setelah kurang lebih 45 menit aku berusaha berenang, aku merasa agak kedinginan, dan kuputuskan untuk naik ke tepi kolam saja. Tiba-tiba, pandanganku mengarah pada tiga cewek yang tengah bercanda di kolam renang. Dan satu dari tiga cewek itu yang tercantik. Dia berambut hitam panjang, berkulit kuning langsat, dan wajahnya imut dan manis. Aku sangat tertarik sama cewek satu itu daripada kedua temannya. Diam-diam, aku menyukainya. Tuhan, siapakah dia? Hatiku berdebar-debar jika melihatnya. Aku ikut tersenyum jika dia sedang tertawa.
Tiba-tiba………
“HYAAAAAAAA…!!”
BYUUUUUUUURRRRRRRR!!
Aku didorong ke kolam, tepat di depan cewek yang kuperhatikan tadi oleh ketiga temanku. Otomatis, aku sangat malu.
“Hahahahahahahaha..!!” ketiga temanku menertawakanku yang megap-megap.
“Awas aja kalian, yaaa…!!”
Cewek yang tadi kuperhatikan tertawa cekikikan dengan kedua temannya, melihatku yang didorong ketiga temanku. Aku segera naik ke tepi kolam, dan berjalan menjauh dari cewek itu.
Ketiga temanku datang menghampiriku dengan muka jahil. Rasanya, ada hawa negatif yang mengancamku saat ini. Tiba-tiba, Andra dan Nurkholis mencengkeram lenganku, dan menyeretku ke tempat cewek tadi.
“Hei…! Apa-apaan, sih kalian nih? Lepasin, gak?” aku memberontak. Ketiga temanku hanya cengengesan dan terus menyeretku. Akhirnya, aku pasrah saja.
Setibanya di dekat kolam, cewek tadi…..
“Hei ! Dik! Yang pake baju putih! Sini, deh !” teriak Dody pada cewek yang kuperhatikan tadi.
“Aku, kak?!”
“Ya ! Kamu!”
“Hei! Apa-apaan sih? Plis, deh ! Nggak usah kayak gini, kali!” aku meronta
“Biasa aja, kaliiii!? Kamu kan, suka sama diaaa!?”
Cewek itu naik ke tepi kolam, dan berjalan mendekat ke arah kami. Jantungku berdebar-debar, perasaanku campur aduk. Senang, gugup, grogi, dan sebel. Sebel sama teman-temanku yang super jahil ini.
“Ada apa, ya kak?” tanya cewek tadi kepada Dody.
“Gini lho, Dik, temen kami yang satu ini pengen kenalan sama kamu”
“Ooo?” cewek itu manggut-manggut
Aku semakin gemetaran.
“Sana! Kenalan sana! Hahahaahahaa!” teman-temanku mendorongku, lalu meninggalkan aku berdua sama cewek tadi.
“Woi…!!” teriakku. Tapi, tak ada gunanya lagi. Mereka gak bakal kembali. Tinggal aku sendiri yang blingsatan, dan si cewek yang memandangku aneh.
“Eeehhh, anu, kenalin, aku Erdhio,” kataku gugup pada cewek tadi.
“Iya, aku Zahra..Salam kenal..” jawabnya ramah.
Aku jadi salting. Ternyata selain dia cantik, dia juga baik hati, ramah, dan tidak sombong. Mukaku terasa panas.
“Ng…, kamu anak sekolah mana, Dik?”
“SMP Tunas Harapan, Kak”
“Terus, rumah kamu di mana?”
“Rumahku nggak aku bawa, Kak..”
“Hehehehe…kamu itu ada-ada aja, deh! Aku serius, nih…”
“Sorry deh..Rumahku di Perumahan Citra Damai blok A nomor 15”
“Ooohh? Kapan-kapan aku boleh maen ke rumah kamu? Because, rumahku juga di Perumahan Citra Damai Blok B nomor 9”
“Woooh, berarti kita masih tetangga, dong?” kata Zahra dengan mata berbinar.
Aku cuma bisa mengangguk.
“Ya, kapan-kapan Kakak mampir aja ke rumahku !”
“OK !” jawabku sambil mengacungkan jempol.
“Ng…ya udah, ya Kak? Aku ditunggu sama teman-temanku yang paling cerewet, tuh” kata Zahra mengakhiri pembicaraan kita.
“O iya” jawabku singkat.
Aku merasa sangat senang. Ternyata Zahra itu orangnya asyik, baik, dan agak kocak. Aku jadi semakin menaruh hati padanya. Aku terpaku sejenak. Lalu, kuputuskan untuk mandi, ganti baju, lalu pulang.
Keesokan harinya, setelah bel pulang sekolah berbunyi, aku berniat untuk langsung main ke rumah Zahra. Aku berdandan sekeren mungkin di kamar mandi sekolah. Setelah itu, tanpa basa-basi, aku segera menuju ke rumah Nurkholis untuk mengambil sepeda motorku yang kutitipkan – karena di sekolah bila siswa memakai motor, dan diparkir di sekolah, akan kena sanksi..
Setelah ku ambil sepeda motorku, aku segera melaju ke rumah Zahra. Seperempat jam kemudian, aku sampai di rumah Zahra. Tapi…, betapa terkejutnya aku ketika Zahra sedang bercakap-cakap dengan akrabnya, dengan seorang cowok di teras rumahnya.
Hatiku sungguh hancur. Aku berniat untuk kembali pulang saja. Tapi terlambat. Zahra mengetahui kedatanganku, dan dia memanggilku untuk ke sana. Aku tak kuasa menolaknya.
“Kak!! Kak Erdhio!! Sini!!” teriak Zahra sambil melambai-lambaikan tangannya padaku. Aku hanya mengangguk dan tersenyum getir. Aku memarkir motorku di halaman rumah Zahra yang sangat luas. Aku melangkah gontai ke arah mereka berdua.
“Kak Erdhio ini, lemot banget, sih?” kata Zahra sambil menghampiriku dan menyeret lenganku.
“Sayang, nih, kenalin teman baruku, Kak Erdhio!” kata Zahra pada cowok berambut cepak itu.
Sayang !! Zahra menyebut cowok itu sayang!? Perasaanku menjadi tak karuan. Kaget, minder, sedih, marah,dan kecewa, berkecamuk menjadi satu di hatiku.
“Kenalin, aku Dennis, cowoknya Zahra,” kata Dimas sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya padaku.
“Erdhio,” jawabku singkat sambil membalas uluran tangannya dengan senyum yang kupaksakan.
“Kami berdua saling diam untuk beberapa saat. Aku merasa minder dan salting. Sedangkan Dennis, aku tidak tahu perasaannya. Ekspresinya datar dan dingin. Sementara Zahra sedang masuk ke dalam rumahnya.
“Kak Erdhio…, Dennis sayang, nih minumannya,” tiba-tiba Zahra sudah ada di teras sambil membawa baki berisi minuman jeruk dan gorengan.
“Wah…kebetulan nih aku lagi haus dan laper,” Dennis melonjak kegirangan. “Er, sini, ada kupadan lezat, nih!” ajak Dennis.
“I..Iya”
Aku duduk agak jauhan dari mereka berdua. Aku tak berminat menyentuh minuman segar dan martabak lezat yang disuguhkan oleh Zahra tadi. Air mataku rasanya mau tumpah.
“Kak Erdhio, nih, diambil makanannya atau minum? Gih,” Zahra menyuruhku.
Aku menggeleng pelan. Mereka berdua lalu kembali melanjutkan percakapannya yang tertunda gara-gara datangnya aku tadi. Di sini, aku merasa tidak dibutuhkan, dan aku merasa menjadi pengganggu saja. Maka, aku berniat untuk pulang saja. Tapiii, aku harus beralasan apa?
“Zahra, Dennis, aku, pulang dulu, ya?” pamitku sambil berdiri.
“Kenapa??” tanya mereka berdua kompak
“A..anu..aku ada les,” jawabku gugup
“O..? Ya sudah,” jawab Zahra “ Hati-hati, ya!?” sambungnya bersamaan dengan Dennis aku mengangguk pelan, lalu berpaling dan pergi ke arah di mana motorku kuparkir. Kupasang helmku, lalu kustarter motorku. Tanpa banyak basa-basi, aku segera keluar dari halaman rumah Zahra.
Sepuluh menit kemudian, aku telah sampai di rumahku. Aku langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam seperti biasanya kepada ibuku. Aku segera masuk kamar, dan mengunci pintunya. Emosiku memuncak. Tiba-tiba, pandanganku terpicing pada kaca lemariku. Dengan spontan – karena dorongan emosi, aku menuju kaca lemari itu dengan tangan kananku.
PYARRRRR!!
Kaca lemariku pun pecah, jatuh berkeping-keping di lantai. Aku merasa tanganku basah dan perih. Kuangkat dan kulihat tangan kananku. Berdarah! Aku pun berteriak keras-keras dan sekuat tenagaku. Tiba-tiba aku merasa limbung dan kepalaku terasa berat.
BRUKK!!
Aku tumbang di lantai kamarku. Aku pingsan. Dan aku tak tau apa-apa lagi setelah itu. Yang aku tahu, setelah aku siuman, aku sudah berada di sebuah ruangan yang berwarna serba putih, dan berbau alkohol dan obat-obatan. Dengan keadaan pusing kulihat tanganku diinfus dan terdapat selang penyaluran darah di lengan tanganku, mungkin aku memang terlalu banyak mengeluarkan darah. Aku menatap langit-langit ruangan itu yang berwarna putih pula. Teringat wajah Zahra. Lalu aku memejamkan mata agar aku bisa lupa sama Zahra. Lalu, aku menoleh ke kiri, di sofa yang juga berwarna putih, aku melihat ibuku tertidur di sana. Aku kasihan pada beliau.
Aku menghela nafas. Aku menarik kesimpulan, apa yang kita harapkan, selalu menjauh dari kenyataan. Dan cinta bisa merubah segalanya. Dan aku mulai kini tak akan rapuh lagi hanya karena cinta, dan aku akan meneguhkan hatiku untuk menanti cinta sejatiku.

Kamis, 22 Oktober 2009

ilusi

Ilusi Optis

Ditranslasikan dan Diterjemahkan dari Eyetricks.com oleh Wiku the Online Magician

Seringkali, apabila kelima panca indera kita bekerja secara bersamaan, sistem kerja otak kita justru malah menjadi kacau. Bukti dari pernyataan tersebut bisa dilihat dalam ilusi optis berikut ini. Trik ini bisa juga digunakan untuk melakukan "pseudo-hypnosis"

Beraktinglah seolah-olah menghipnotis sukarelawan, dan katakan "Hitung dari 1 sampai 10, dan anda akan kehilangan kemampuan berhitung anda"
Hitunglah jumlah titik hitam pada gambar di bawah ini




"Anda akan merasa pusing. Tatap gambar ini, dan berkonsentrasilah pada lingkaran di tengah gambar, dan gerakkan kepala anda ke kanan dan ke kiri"


"Foto di sebelah kiri menunjukkan gambar orang sedang marah (menyeringai), sedangkan foto di kanan menunjukkan wajah berekspresi normal. Namun cobalah berdiri dan mundur sambil tetap menatap gambar tersebut. Ekspresi keduanya seolah-olah akan bertukar





"Anda akan kehilangan lagi kemampuan berhitung anda. Hitung jumlah kaki gajah pada gambar di bawah"


Ilusi optika ini banyak dimanfaatkan pesulap untuk berbagai hal, seperti menghilangkan benda, membuat sesuatu seolah-olah melayang, dan sebagainya. Intinya, jangan biarkan apa yang anda lihat mempengaruhi pikiran anda. Gunakan selalu otak dan hati nurani.

baby i love u

TELEPORTATION COIN PREDICTION

Sebuah trik yang memiliki efek hebat namun mudah untuk dilakukan. Trik ini dapat ditampilkan untuk mengingat suatu moment pada bulan September 2001, khususnya adalah tragedi gedung WTC USA pada 11 September 2001. Trik ini adalah gabungan dari trik close up, mathemagic, dan prediksi yang saya peroleh dari WIKUMAGIC

Alat :
1. 2 keping koin / uang logam, cari yang angka tahunnya 2001.
2. 9 buah amplop kecil (akan digunakan untuk tempat koin).
3. Meja untuk tempat amplop.

Persiapan :
1. Beri nomor urut pada masing masing 9 amplop yang disiapkan.
2. Taruh koin ke2 di amplop nomor 9, pada sisi belakang amplop, tuliskan "a mysterious day".
3. Taruh amplop di meja dengan urut.

Efek :
Koin yang telah dihilangkan dapat muncul di sebuah amplop yang dipilih penonton.

Steps :
1. Ajak seorang penonton untuk naik ke atas panggung. Ungkapkanlah cerita mengenai tragedi WTC yg terjadi tanggal 11 September 2001 dan katakan bahwa tanggal tersebut adalah benar benar tanggal misterius, dan anda akan menunjukanya lewat magic.

2. Katakan bahwa anda akan memindahkan sebuah koin dengan kekuatan magic yang anda miliki.

3. Tunjukkan sebuah koin yang telah anda siapkan dan suruh penonton mengingat angka tahunnya.

4. Dengan segala kekuatan magic yang anda miliki, anda akan memindahkan koin tersebut ke salah satu amplop di meja. (lakukan coin vanish) klik tutorialnya disini http://www.youtube.com/watch?v=IX3wDay9YVY

5. Tunjukkan bahwa koin telah hilang dari tangan anda.

6. Katakan bahwa tadi anda telah memindahkan koin ke salah satu amplop di meja.

7. Bukan anda yang akan menentukan amplopnya, namun si penonton.

8. Suruh penonton memikirkan salah satu angka dari 1 sampai 99. Kemudian suruh mengalikan angkanya dengan 2, hasilnya dikali 5, lalu dibagi angka awal yang dia pikirkan, hasilnya dikurangi 1 (misal angka penonton 1 maka 1x2=2, 2x5=10, 10-1=9) berapapun angka yang dipikirkan penonton, pasti hasilnya 9.

9. Tanyakan hasilnya, pasti penonton akan bilang 9, suruh penonton membuka amplop nomor 9 dan katakan bahwa koin didalamnya adalah koin yang anda pindahkan tadi, untuk meyakinkannya, suruh penonton melihat angka tahun dan buktikan bahwa amplop lainya kosong, kemudian tunjukan tulisan yg ada dibalik amplop.

10. Katakan bahwa sesungguhnya amplop ke9 yg dipilih penonton dan koin tahun 2001 jika digabungkan akan menjadi bulan 9 th 2001 yang memiliki makna misterius yaitu bertepatan dengan bulan ke9 tahun 2001, bulan terjadinya pengeboman WTC USA yang memakan ribuan jiwa.

*Permainan dapat divariasi untuk bulan dan tahun lain.Yang saya sajikan ini sebagai sarana untuk mengingat moment 11 September 2001 (terjadinya pengeboman di gedung WTC USA)

Senin, 05 Oktober 2009

kilogram

Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :

km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter

A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :

- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm

B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :

- 1 kg sama dengan 10 hg
- 1 kg sama dengan 1.000 g
- 1 kg sama dengan 100.000 cg
- 1 kg sama dengan 1.000.000 mg
- 1 g sama dengan 0,1 dag
- 1 g sama dengan 0,001 kg
- 1 g sama dengan 10 dg
- 1 g sama dengan 1.000 mg

Berikut ini adalah satuan ukuran secara umum yang dapat dikonversi untuk berbagai keperluan sehari-hari yang disusun berdasarkan urutan dari yang terbesar hingga yang terkecil :

km = Kilo Meter
hm = Hekto Meter
dam = Deka Meter
m = Meter
dm = Desi Meter
cm = Centi Meter
mm = Mili Meter

A. Konversi Satuan Ukuran Panjang
Untuk satuan ukuran panjang konversi dari suatu tingkat menjadi satu tingkat di bawahnya adalah dikalikan dengan 10 sedangkan untuk konversi satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 10. Contoh :

- 1 km sama dengan 10 hm
- 1 km sama dengan 1.000 m
- 1 km sama dengan 100.000 cm
- 1 km sama dengan 1.000.000 mm
- 1 m sama dengan 0,1 dam
- 1 m sama dengan 0,001 km
- 1 m sama dengan 10 dm
- 1 m sama dengan 1.000 mm

B. Konversi Satuan Ukuran Berat atau Massa
Untuk satuan ukuran berat konversinya mirip dengan ukuran panjang namun satuan meter diganti menjadi gram. Untuk satuan berat tidak memiliki turunan gram persegi maupun gram kubik. Contohnya :

- 1 kg sama dengan 10 hg
- 1 kg sama dengan 1.000 g
- 1 kg sama dengan 100.000 cg
- 1 kg sama dengan 1.000.000 mg
- 1 g sama dengan 0,1 dag
- 1 g sama dengan 0,001 kg
- 1 g sama dengan 10 dg
- 1 g sama dengan 1.000 mg

C. Konversi Satuan Ukuran Luas
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 100. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 100. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter persegi (m2 = m pangkat 2).

- 1 km2 sama dengan 100 hm2
- 1 km2 sama dengan 1.000.000 m2
- 1 km2 sama dengan 10.000.000.000 cm2
- 1 km2 sama dengan 1.000.000.000.000 mm2
- 1 m2 sama dengan 0,01 dam2
- 1 m2 sama dengan 0,000001 km2
- 1 m2 sama dengan 100 dm2
- 1 m2 sama dengan 1.000.000 mm2

D. Konversi Satuan Ukuran Isi atau Volume
Satuan ukuran luas sama dengan ukuran panjang namun untuk mejadi satu tingkat di bawah dikalikan dengan 1000. Begitu pula dengan kenaikan satu tingkat di atasnya dibagi dengan angka 1000. Satuan ukuran luas tidak lagi meter, akan tetapi meter kubik (m3 = m pangkat 3).

- 1 km3 sama dengan 1.000 hm3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000 m3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000 cm3
- 1 km3 sama dengan 1.000.000.000.000.000.000 mm3
- 1 m3 sama dengan 0,001 dam3
- 1 m3 sama dengan 0,000000001 km3
- 1 m3 sama dengan 1.000 dm3
- 1 m3 sama dengan 1.000.000.000 mm3

Cara Menghitung :
Misalkan kita akan mengkonversi satuan panjang 12 km menjadi ukuran cm. Maka untuk merubah km ke cm turun 5 tingkat atau dikalikan dengan 100.000. Jadi hasilnya adalah 12 km sama dengan 1.200.000 cm. Begitu pula dengan satuan ukuran lainnya. Intinya adalah kita harus melihat tingkatan ukuran serta nilai pengali atau pembaginya yang berubah setiap naik atau turun tingkat/level.

Satuan Ukuran Lain :

A. Satuan Ukuran Panjang
- 1 inch / inchi / inc / inci = sama dengan = 25,4 mm
- 1 feet / ft / kaki = sama dengan = 12 inch = 0,3048 m
- 1 mile / mil = sama dengan = 5.280 feet = 1,6093 m
- 1 mil laut = sama dengan = 6.080 feet = 1,852 km

1 mikron = 0,000001 m
1 elo lama = 0,687 m
1 pal jawa = 1.506,943 m
1 pal sumatera = 1.851,85 m
1 acre = 4.840 yards2
1 cicero = 12 punt
1 cicero = 4,8108 mm
1 hektar = 2,471 acres
1 inchi = 2,45 cm

B. Satuan Ukuran Luas
- 1 hektar / ha / hekto are = sama dengan = 10.000 m2
- 1 are = sama dengan = 1 dm2
- 1 km2 = sama dengan = 100 hektar

C. Satuan Ukuran Volume / Isi
1 liter / litre = 1 dm3 = 0,001 m3

D. Satuan Ukuran Berat / Massa
- 1 kuintal / kwintal = sama dengan = 100 kg
- 1 ton = sama dengan = 1.000 kg
- 1 kg = sama dengan = 10 ons
- 1 kg = sama dengan = 2 pounds

bangu ruang

Rumus Kubus
- Volume : Sisi pertama dikali sisi kedua dikali sisi ketiga (S pangkat 3)

Rumus Balok
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t)

Rumus Bola
- Volume : phi dikali jari-jari dikali tinggi pangkat tiga kali 4/3 (4/3 x phi x r x t x t x t)
- Luas : phi dikali jari-jari kuadrat dikali empat (4 x phi x r x r)

Rumus Limas Segi Empat
- Volume : Panjang dikali lebar dikali tinggi dibagi tiga (p x l x t x 1/3)
- Luas : ((p + l) t) + (p x l)

Rumus Tabung
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi (phi x r2 x t)
- Luas : (phi x r x 2) x (t x r)

Rumus Kerucut
- Volume : phi dikali jari-jari dikali jari-jari dikali tinggi dibagi tiga (phi x r2 x t x 1/3)
- Luas : (phi x r) x (S x r)
- S : Sisi miring kerucut dari alas ke puncak (bukan tingi)

Rumus Prisma Segitiga Siku-siku
- Volume : alas segitiga kali tinggi segitiga kali tinggi prisma bagi dua (as x ts x tp x